Minggu, 05 September 2010

MENGUNCI DIRI DALAM KESERAKAHAN

Ramadlan yaa Ramadlan…..
Sebulanmu laksana kilatan cahaya…..tak terasa…padahal aku belum meraih asa
Ramadlan sebentar lagi berlalu, hari-hari dilalui dengan berpacu waktu mengejar harapan, hiruk pikuk manusia berjejalan di akhir waktu….sisa sepuluh hari terakhir bulan suci, kerumuman manusia berpindah dari masjid-masjid ke mall-mall, pasar-pasar, tempat hiburan dan keramaian.
Berlimpah ruah manusia memadati suasana kota, keringat, haus, bergesekan diantara hawa nafsu manusia.

Disaat sebagian orang bersuka ria berbelanja berbagai hal memenuhi rasa duniawi manusia, mereka terkunci dalam keserakahan diri, karena di saat yang sama berjubel manusia kelaparan, menangisi nasib diri yang terkunci dalam kemiskinan dan kemelaratan

Tak berperi, kata sederhana untuk menggambarkan terkuncinya manusia dalam keserakahan, sebagian besar orang terbiasa hidup onani, mereka nikmat untuk sendiri, padahal dalam limpahan hartanya ada hak kaum faqir dan miskin, dipundaknya ada kewajiban berzakat dan berinfaq…….
Ada titipan dalam dirinya yang akan menyelamatkan dirinya dari jilatan api neraka….
Yaa Rabb…selamatkanlah kami dari penjara keserakahan….
Amin

DAF